Sifatfisik dan kimia dari Asam Klorida atau HCl berbentuk cair, berbau tajam, berwarna kuning muda, titik didih 50,5 o C untuk 37 % HCl dalam air, titik beku -25,4 o C untuk 39,7 % HCl dalam air, berat molekul 37 gram permol dan sifatnya mudah larut dalam air dingin, air panas dan dietil eter. Bahan ini.
Eteryaitu suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R', dengan R sanggup berupa alkil maupun aril. Contoh senyawa eter yang paling umum yaitu pelarut dan anestetik dietil eter (etoksietana, CH 3-CH 2-O-CH 2-CH 3). Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, alasannya yaitu gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.
90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50, dan 50). Selanjutnya, tepung komposit ini diolah menjadi mi instan, dan kemudian sifat fisik, kimia, dan sensori mi instan yang dihasilkan dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan terigu dan PKM pada tepung komposit berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar protein, kadar karbohidrat, waktu
Eteradalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen yang diikat 2 substituen (alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. v Sifat fisik dan kimia. Sifat Fisik. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. 1. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Dari A. Halo Alkana Sifat Fisik - Memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkana asalnya. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didihnya. - Pada suhu kamar haloalkana rantai pendek berwujud gas, sedang haloalkana rantai panjang berwujud cair sampai padat. Sifat Kimia - Dapat disubstitusi dengan suatu basa kuat. - Dapat mengalami reaksi eliminasi membetuk alkena. - Jika direaksikan dengan logam Na menghasilkan alkana dengan perpanjangan rantai atom karbon dua kali semula Sintesis Wurtz. B. Alkohol Sifat fisik - Alcohol monohidroksi suku rendah jumlah atom karbon 1-4 berupa cairan tidak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan. - Kelarutan alcohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonya makin panjang. - Makin tinggi berat molokul alcohol, maka tinggi pula titik didih dan viskositasnya. - Alcohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak bewarna. - Alcohol suku rendah tidak memepuanyai rasa, akan tetepi memeberikan kesan panas dalam mulut. Sifat Kimia - Oksidasi alcohol primer, dengan menggunakan natrium bikromat dan asam silfat akan menghasilkan suatu aldehida dan air. - Oksidasi alcohol skunder, dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan suatu keton dan air. - Oksidasi alcohol tersier,oleh oksigen akn menghasilkan campuran asam karboksilat, keton, karbondiokaida dan air. - Reaksi dengan natrium, alcohol bereksi dengan logam natrium menghasilkan suatu alkoksida. - Reaksi dengan asam halida, menghasilkan alkil halida dan air. - Esterifikasi , alcohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk sampingan berupa air. - Dehidrasi alcohol, dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkenan dan air. C. Eter Sifat Fisik - Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas. - Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar. - Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan udara. - Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod. Sifat kimia - Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida. - Reaksi dengan asam sulfat Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat. - Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida. - Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol. - Halogenasi Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom Hα. D. Aldehida Sifat fisik - Aldehida dengan 1-2 atom karbon formaldehida, dan asetaldehida berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak. - Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap. - Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar. - Aldehida suku rendah formaldehida, dan asetaldehida dapat larut dalam air. - Aldehida suku tinggi tidak larut air. Sifat Kimia - Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat. - Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan endapan merah bata dari senyawa tembagaI oksida. - Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak. E. Ketaon Sifat Fisik - Titik didih keton relatif lebih tinggi daripada senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatif yang hampir sama. Misal titik didih propana adalah -44,5 °C sedangkan titik didih 2-propanon adalah 56,2 °C. - Larut dalam air. Homolog yang lebih tinggi kurang larut dalam air. - Banyak keton yang memiliki bau harum. Sifat Kimia - Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Inilah yang membedakan keton dengan aldehid. F. Asam Karboksilat Sifat Fisik - Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain yang berat molekulnya sebanding. - Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton yang berat molekulnya sebanding. - Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul. - Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air. Sifat Kimia - Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air. - Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer. - Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida. - Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan. - Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air. - Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana. - Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida. G. Ester Sifat Fisik - Molekul ester bersifat polar. - Titik didih ester terletak antara keton dan eter dengan massa molekul relatif yang hampir sama. - Ester dengan massa molekul relatif rendah larut dalam air. - Ester dengan sepuluh karbon atau kurang berupa cairan yang mudah menguap dan baunya enak seperti buah-buahan. Sifat Kimia - Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alcohol - Ester bereaksi dengan amonia dan membentuk amida dan alcohol - Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol sehingga menghasilkan ester yang berbeda. - Ester bereaksi dengan pereaksi Grignard memebentuk suatu keton. - Reduksi ester dengan katalis tembaga II oksida dan tembaga II kromat akan menghasilkan alcohol primer.
Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Sifat-sifat dan Pembuatan Eter. Pertama kita bahas tentang sifat-sifat senyawa eter. Pada suhu kamar metal eter berwujud gas, sedangkan eter sederhana lainnya berupa zat cair yang mudah menguap. Titik didih dan titik cair eter jauh lebih rendah dibandingkan dengan alkohol yang sesuai. Hal itu disebabkan tidak adanya ikatan hidrogen dalam eter, sedangkan akohol mempunyai ikatan hidrogen. Kelarutan eter dalam air jauh lebih kecil daripada kelarutan alkohol, sehingga umumnya eter tidak bercampur dengan air. Selain sifat fisik, eter juga mempunyai sifat kimia, yaitu 1. eter kurang reaktif dibandingkan alkohol, kecuali dalam hal pembakaran; 2. eter tidak bereaksi dengan logam natrium logam aktif, sehingga sifat ini dapat membedakan eter dengan alkohol; 3. eter bereaksi dengan PCl$_5$ tetapi tidak membebaskan HCl, sehingga sifat ini dapat pula digunakan untuk membedakan eter dengan alkohol. R - O - R' + PCl$_5 \, \rightarrow \, $ R' - Cl + POCl$_3$ 4. eter dapat mengalami reaksi subtitusi dengan HI yang akan membentuk alkil iodide/iodo-alkana dan alkohol. Namun bils penambahan HI berlebih R'OH yang terbentuk akan akan bereaksi lebih lanjut menghasilkan RI iodo-alkana atau alkil iodida R - O - R' + HI $ \rightarrow $ RI + R'OH R' - OH + HI $ \rightarrow $ R' - I + H$_2$O Eter dapat dibuat dengan jalan mereaksikan alkohol primer dengan asam sulfat H$_2$SO$_4$ pada suhu 140 $6\circ$C. Eter juga bisa dibuat melalui sintesis Williamson yaitu dengan mereaksikan senyawa alkil halida dengan Natrium alkoholat. Serta dengan mereaksikan antara halogen alkana dengan perak oksida. 2 R - X + Ag$_2$O $ \rightarrow $ R - O - R' + 2AgX Demikian pembahasan materi Sifat-sifat dan Pembuatan Eter. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa eter yaitu keisomeran dan kegunaan senyawa eter.
Sifat ester dipengaruhi oleh panjang rantai yang dikandungnya. Berikut sifat ester yang menyangkut kimia dan fisika. Sifat Fisika Ester Ester berantai pendek mempunyai titik didih yang sama dengan aldehida dan keton yang jumlah atom karbonnya sama. Seperti aldehida dan keton, ester adalah molekul polar. Dengan demikian, ester mempunyai interaksi dipol-dipol yang sama seperti gaya van der Waals. Meskipun demikian, tidak terbentuk ikatan hidrogen antar ester. Maka titik didihnya jauh lebih rendah daripada asam karboksilat yang jumlah atom karbonnya sama. Molekul Nama Jenis Titik Didih °C CH3COOCH2CH3 etil asetat ester 77,1 CH3CH2CH2COOH asam butirat asam karboksilat 164 Sifat Kimia Ester Ester bersifat lebih polar daripada eter, tetapi kurang polar daripada alkohol. Adanya ikatan hidrogen pada ester menyebabkan ester larut dalam air. Ester lebih volatil daripada asam karboksilat dengan berat molekul yang sama. Isoamil asetat adalah ester Pembentukan gaya tarik-menarik melepaskan energi dari ester. Seiring dengan bertambahnya rantai, hidrokarbon membagikan gaya antara dirinya sendiri di antara molekul air, memecah ikatan hidrogen yang kuat antara molekul air tanpa memberikan kompensasi energi. Selanjutnya, molekul air dipaksa untuk tertata secara rapi sepanjang rantai karbon sehingga menurunkan entropi sistem. Hal ini menyebabkan turunnya kelarutan. Ester Rumus Kelarutan g per 100 g air etil metanoat HCOOCH2CH3 10,5 etil etanoat CH3COOCH2CH3 8,7 etil propanoat CH3CH2COOCH2CH3 1,7 Reaktivitas Ester Ester bereaksi dengan nukleofil pada karbon karbonil. Karbonil merupakan elektrofil lemah, namun dapat diserang oleh nukleofil kuat seperti amina, alkoksida, sumber hidrida, dan senyawa-senyawa organolitium. Elektrofilisitas karbonil dapat meningkat jika terprotonasi. Pada media asam, ester dapat dihidrolisis oleh air membentuk asam karboksilat dan alkohol. Ikatan C-H yang berdekatan dengan karbonil bersifat sedikit asam, namun dapat mengalami deprotonasi dengan basa kuat. Proses ini merupakan salah satu peristiwa yang mengawali reaksi kondensasi. Oksigen karbonil adalah basa lemah, namun dapat bergabung dengan asam Lewis.
Sifat Kimia Eter Studyhelp from Apa Itu Dietil Eter? Dietil eter atau ethoxyethane adalah senyawa organik dengan rumus kimia C4H10O. Senyawa ini merupakan cairan tak berwarna, tidak berbau, dan mudah terbakar. Dietil eter sering digunakan sebagai pelarut dalam industri, laboratorium, dan juga sebagai bahan campuran dalam bahan bakar. Sifat Fisika Dietil Eter Dietil eter memiliki titik leleh -116,3 derajat Celsius dan titik didih 34,6 derajat Celsius. Senyawa ini bersifat nonpolar dan memiliki kepadatan 0,713 g/cm³ pada suhu 20 derajat Celsius. Dietil eter juga mudah menguap dan memiliki tensi permukaan yang rendah. Dietil eter bersifat tidak reaktif secara kimia dan stabil dalam keadaan normal. Namun, senyawa ini mudah teroksidasi oleh udara dan dapat membentuk peroksida yang sangat mudah terbakar. Oleh karena itu, penyimpanan dan penggunaan dietil eter harus dilakukan dengan hati-hati dan terhindar dari paparan udara. Reaksi Dietil Eter dengan Asam Dalam reaksi dengan asam, dietil eter akan membentuk senyawa ester dan alkohol. Reaksi ini dapat digunakan dalam sintesis senyawa organik dan juga dalam industri farmasi. Reaksi Dietil Eter dengan Logam Dietil eter tidak bereaksi dengan logam secara langsung. Namun, senyawa ini dapat digunakan sebagai pelarut dalam reaksi kimia dengan logam. Keamanan dalam Penggunaan Dietil Eter Dietil eter bersifat mudah terbakar dan dapat membentuk campuran yang mudah terbakar dengan udara. Oleh karena itu, penggunaan senyawa ini harus dilakukan dengan hati-hati dan terhindar dari sumber api. Selain itu, dietil eter dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan. Penggunaan alat pelindung diri seperti masker dan kacamata harus dilakukan saat menggunakan senyawa ini. Kesimpulan Dietil eter adalah senyawa organik yang sering digunakan sebagai pelarut dalam industri dan laboratorium. Senyawa ini memiliki sifat fisika yang khas seperti titik didih dan titik leleh yang rendah serta sifat kimia yang stabil. Namun, penggunaan senyawa ini harus dilakukan dengan hati-hati dan terhindar dari paparan udara dan sumber api.
sifat fisika dan kimia eter